Seperti yang sudah diketahui, Jepang saat ini masih sedang menghadapi penyusutan populasi dikarenakan rendahnya tingkat kelahiran anak setiap tahunnya. Berdasarkan laporan lembaga pemerintah Jepang, sekitar 33% wanita berusia 18 tahun diperkirakan tidak akan memiliki anak.
Sebuah survei di Jepang menunjukkan bahwa selama 4 dekade terakhir, terjadi penyusutan jumlah anak karena keinginan masyarakat yang berkurang untuk menikah diakibatkan kekhawatiran secara finansial. Meningkatnya biaya hidup juga merupakan faktor yang sangat penting sehingga membuat orang merasa nyaman untuk mengatakan ingin mempunyai anak. Selain itu, Direktur Penelitian Dinamika Populasi, Miho Iwasawa mengungkapkan faktor usia menikah juga menjadi penyebab penurunan angka kelahiran. Iwasawa menyampaikan bahwa pada tahun 2020, wanita menikah pada usia rata-rata 29.4 tahun, dimana mereka yang menikah di usia akhir 30an seringkali hanya memiliki satu anak.
Mesikpun demikian, PM Fumio Kishida berjanji akan mengatasi penurunan angka kelahiran tersebut dengan mengimplementasikan usaha-usaha yang belum pernah diterapkan sebelumnya, seperti dengan memberikan tunjangan yang lebih besar kepada keluarga dengan tiga anak bahkan lebih.