Musim semi di Jepang umumnya berlangsung dari Maret hingga Mei. Bunga sakura adalah simbol musim semi di Jepang. Banyak orang dari seluruh Jepang berkumpul di bawah pohon sakura untuk melakukan “ohanami,” yang berarti melihat bunga sakura. Jepang secara geografis membentang dari utara ke selatan, dan sakura mulai mekar di selatan pada akhir Maret lalu bergerak ke utara. Bunga sakura di Hokkaido, yang terletak di utara Jepang, mekar penuh di bulan Mei. Musim semi merupakan musim yang ringan dan cocok untuk berbagai kegiatan santai.
Selain sakura, berbagai jenis bunga lain, seperti Wisteria, lumut phlox, dsb., juga mekar di musim semi. Bunga-bunga ini menjadi daya tarik wisata sekaligus berfungsi sebagai pemandu jalan.
Sinar matahari yang semakin hangat mulai mencairkan salju. Ulat bulu, burung-burung, dan hewan lainnya mulai menampakkan diri dari tempat persembunyiaannya di musim dingin. Tunas-tunas pohon pun mulai tumbuh perlahan, dedaunan mulai tumbuh kembali di ranting-ranting pohon, bunga-bunga pun mulai bermekaran. Diawali dengan mekarnya bunga sakura, maka bermula pulalah musim semi yang indah dengan dedaunan muda yang tumbuh di pepohonan di tepi jalan. Musim semi di Jepang yang berlangsung dari bulan Maret hingga Mei memang identik dengan sakura. Yuk ikuti : Promo Paket Tour Ke Jepang Spesial Sakura
Musim semi adalah musim yang ditunggu-tunggu oleh warga Jepang, namun tak hanya warga Jepang, para wisatawan dari mancanegarapun juga menanti musim ini. Bagi warga Jepang musim semi memberikan energi tersendiri untuk memulai sesuatu yang baru, karena di bulan April aktivitas perkantoran dan sekolah dimulai. Tak hanya itu, ada tradisi unik di musim semi ini yaitu Hanami.