Masalah baru yang mulai muncul belakangan ini dimana selain sudah menurunnya angka kelahiran anak di Jepang setiap tahunnya adalah resesi seks antara suami dan istri.
Menurut hasil survei Raison d’Etre yang berbasis di Shinjuku, dari 4.000 orang menikah di usia dua puluhan hingga usia lima puluhan menunjukkan sebanyak 43,9% melakukan pernikahan tanpa hubungan seks dan sebanyak 24,3% hampir tanpa seks, sehingga total 68,2% termasuk melakukan sedikit atau bahkan tidak melakukan hubungan seks sama sekali.
Reseksi seks tentu sangat berpengaruh buruk bagi Jepang terkait jumlah populasi yang sudah menurun selama 14 tahun berturut-turut.