Namahage Sedo Matsuri sudah mulai diselenggarakan di Jepang pada tahun 1964. Namahage Sedo Matsuri berasal dari gabungan tradisi cerita rakyat “namahage” dan ritual suci agama Shinto yang dikenal dengan “saitousai”. Namahage sendiri merupakan sejenis iblis raksasa yang berkeliaran di Prefektur Akita selama musim dingin untuk mencari anak-anak yang malas atau nakal.
Namahage Sedo Matsuri diadakan setiap tahun selama musim dingin di hari Jumat, Sabtu dan Minggu kedua di bulan Februari. Festival ini mulai di malam hari diawali dengan api unggun besar di pusat alun-alun kota. Kemudian namahage akan turun dari gunung sekitar pukul 19.30 dengan membawa sebuah obor, kemudian para namahage akan memeriksa kerumunan di alun-alun untuk mencari anak-anak dengan tujuan agar anak-anak berperilaku lebih baik setelah melihat namahage. Puncak dari festival ini adalah mulai dimainkannya taiko, salju yang mulai turun serta teriakan para namahage yang keras.